ASY-SYAIKH SHALIH BIN FAUZAN BIN ABDILLAH AL-FAUZAN HAFIZHAHULLAAH.
السّؤال ٥٠ :
ما هي السلفية ؟ ، وهل يجب سلوك منهجها والتمسك بها ؟
Pertanyaan :
Apakah salafiyah itu? Dan apakah wajib menempuh dan berpegang teguh dengan manhajnya?
الجواب:
السلفية هي: السير على منهج السلف، من: الصحابة، والتابعين والقرون المفضلة، في العقيدة، والفهم، والسلوك ، ويجب على المسلم سلوك هذا المنهج.
قال- تعالى-《والسابقون اﻷولون من المهاجرين واﻷنصار والذين اتبعوهم بإحسٰن رضي الله عنهم و رضوا عنه
سورة التوبة آية ١٠٠)》
وقال- تعالى-:《والذين جآءو من بعدهم يقولون ربنا اغفرلنا وﻹخوننا الذين سبقونا باﻹيمان وﻻ تجعل في قلوبنا غلّا للذين ءامنوا》
و قال-عليه الصلاة وسلم -《عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجد، وإياكم ومحدثات اﻷمور، فإن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة》
صحيح بمجموع طرقه، أخرجه أحمد: (٤/١٢٦)، والترمذي : (٢٦٧٦)، والحاكم : (١/٩٦)، والبغوي في”شرح السنة” :(١/١٠٥ رقم ١٠٢) قد سبق في حاشية رقم: (١٠).
Jawaban :
Salafiyah artinya berjalan di atas manhaj salaf, yaitu para shahabat, tabi’in, dan generasi-generasi yang diutamakan, dalam masalah akidah, pemahaman maupun tingkah laku seseorang muslim wajib menempuh manhaj ini.
Allah Ta’ala berfirman:
والسابقون اﻷولون من المهاجرين واﻷنصار والذين اْتّبعوهم بإحسان رضي الله عنهم ورضوا عنه….>>
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk islam diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. (At-Taubah: 100).
Dan firman-Nya:
والذين جآءو من بعضهم يقولون ربنا اغفرلنا وﻹخواننا الذين سبقونا باﻹيمان وﻻ تجعل في فلوبنا غلّا للذين أمنوا…..>>
Dan orang-orang yang datang setelah mereka mengatakan, “Wahai Rabb kami ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan keimanan dan jangan engkau jadikan di dalam hati-hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. (Al-Hasyr: 10).
Dan telah bersabda Rasulullah:
عليكم بسنتى وسنة الخلفاء الر اشدين المهديين من بعدى، تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجد، وإياكم ومحدثات اﻷمور، فإن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة>>
Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khalifah sesudahku yang terbimbing lagi mendapatkan petunjuk, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi-gigi geraham, dan hati-hatilah kalian terhadap perkara-perkara yang diada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat.
(Hadits Shihih dari beberapa jalan, dikeluarkan oleh al-Imam Ahmad 4/126, al-Imam at-Tirmidzi: 2676, al-Imam al-Hakim 1/96, dan al-Baghawi di dalam Syarhus Sunnah 1105 no. 2)
Sumber: al-Ajwibah al-Mufidah ‘An As-ilah al-Manahij al-Jadidah, soal ke-50; Maktabah Daar as-Salaf
Alih Bahasa: Miqdad al-Ghifary hafizhahullaah.
WhatsApp Riyadhul Jannah
Thursday, 20 August 2015
Wednesday, 22 July 2015
Menghilangkan kebiasaan suka melamun
Bismillah. Ustadz, saya mau tanya. Bagaimana cara menghilangkan sifat suka melamun, yang terkadang menyebabkan mendapat gangguan jin? Mohon dijawab. Jazakumullahu khairan.
Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Rijal hafidzahulloh:
Melamun banyak sekali sebabnya. Bisa jadi karena kesedihan yang mendalam, rasa takut yang menghantui, atau sebab-sebab lain. Jika memang demikian, tempuhlah upaya menghilangkan atau meringankan faktor-faktor penyebabnya.
Di antara upaya yang bisa Anda tempuh ialah menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, baik dalam urusan agama maupun dunia, dengan diiringi doa kepada Allah k. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ
“Bersungguh-sungguhlah menempuh segala yang bermanfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah.”
Sibukkan diri dengan perkara yang bermanfaat dalam urusan agama, seperti menuntut ilmu syariat, menghadiri majelis-majelis ilmu, sering berkumpul dengan orang-orang saleh, bersemangat menunaikan ibadah yang wajib—seperti shalat lima waktu—serta memperbanyak ibadah-ibadah sunnah—seperti shalat-shalat sunnah dan membaca al-Qur’an. Dengan demikian, hati akan menjadi tenang.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨ “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (ar-Ra’d: 28)
Sibukkan pula diri Anda dengan perkara yang bermanfaat dalam urusan dunia, misalnya bercocok tanam dan beternak untuk mendapatkan rezeki yang halal, atau kegiatan lainnya yang tidak menyelisihi syariat. Semua itu dilakukan dengan mengharapkan wajah Allah subhanahu wa ta’ala.
Tidak lupa ketika menempuh segala upaya yang bermanfaat di atas, Anda banyak berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah dalam setiap langkah.
Berdoalah kepada Allah agar memberikan ketenangan dalam hati, sebagaimana doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam,
اَللهم إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kegundah-gulanaan (waswas dengan apa yang belum terjadi) dan dari kesedihan (atas apa yang telah berlalu)…” al-Hadits.
Terkait dengan gangguan jin dan waswas setan, banyaklah berzikir kepada Allah dengan zikir-zikir yang dituntunkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, seperti zikir pagi dan petang, zikir seusai shalat, dan zikir-zikir lain yang dapat Anda pelajari dan Anda tanyakan kepada ahlul ilmi.
Di antara yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ajarkan adalah membaca Ayat Kursi di waktu pagi dan petang, sebelum tidur, dan pada zikir seusai shalat wajib.
Sumber artikel : http://qonitah.com/ruang-konsultasi-edisi-09/
& https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2015/08/04/menghilangkan-kebiasaan-suka-melamun/#more-4685
Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Rijal hafidzahulloh:
Melamun banyak sekali sebabnya. Bisa jadi karena kesedihan yang mendalam, rasa takut yang menghantui, atau sebab-sebab lain. Jika memang demikian, tempuhlah upaya menghilangkan atau meringankan faktor-faktor penyebabnya.
Di antara upaya yang bisa Anda tempuh ialah menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, baik dalam urusan agama maupun dunia, dengan diiringi doa kepada Allah k. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ
“Bersungguh-sungguhlah menempuh segala yang bermanfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah.”
Sibukkan diri dengan perkara yang bermanfaat dalam urusan agama, seperti menuntut ilmu syariat, menghadiri majelis-majelis ilmu, sering berkumpul dengan orang-orang saleh, bersemangat menunaikan ibadah yang wajib—seperti shalat lima waktu—serta memperbanyak ibadah-ibadah sunnah—seperti shalat-shalat sunnah dan membaca al-Qur’an. Dengan demikian, hati akan menjadi tenang.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨ “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (ar-Ra’d: 28)
Sibukkan pula diri Anda dengan perkara yang bermanfaat dalam urusan dunia, misalnya bercocok tanam dan beternak untuk mendapatkan rezeki yang halal, atau kegiatan lainnya yang tidak menyelisihi syariat. Semua itu dilakukan dengan mengharapkan wajah Allah subhanahu wa ta’ala.
Tidak lupa ketika menempuh segala upaya yang bermanfaat di atas, Anda banyak berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah dalam setiap langkah.
Berdoalah kepada Allah agar memberikan ketenangan dalam hati, sebagaimana doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam,
اَللهم إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kegundah-gulanaan (waswas dengan apa yang belum terjadi) dan dari kesedihan (atas apa yang telah berlalu)…” al-Hadits.
Terkait dengan gangguan jin dan waswas setan, banyaklah berzikir kepada Allah dengan zikir-zikir yang dituntunkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, seperti zikir pagi dan petang, zikir seusai shalat, dan zikir-zikir lain yang dapat Anda pelajari dan Anda tanyakan kepada ahlul ilmi.
Di antara yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ajarkan adalah membaca Ayat Kursi di waktu pagi dan petang, sebelum tidur, dan pada zikir seusai shalat wajib.
Sumber artikel : http://qonitah.com/ruang-konsultasi-edisi-09/
& https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2015/08/04/menghilangkan-kebiasaan-suka-melamun/#more-4685
Sunday, 19 July 2015
Manusia yang Paling Dicintai Oleh Allah
Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah mereka yang paling bermanfaat bagi manusia
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah mereka yang paling bermanfaat bagi manusia..”
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla (diantaranya) :
– Rasa bahagia/senang yang dia masukkan kedalam hati seorang muslim.
– atau menghilangkan darinya kesusahannya.
– atau menunaikan darinya utangnya.
– atau menghilangkan darinya rasa lapar.
“dan aku berjalan (menemani) bersama saudaraku dalam suatu hajat (urusan) aku lebih sukai daripada i’tikaf di masjid ini yakni di Masjid Madinah selama sebulan.
dan barangsiapa yang menahan amarahnya Allah akan menutupi kekurangannya.
dan barangsiapa yang menahan amarahnya walau dia menginginkan untuk melampiaskannya, Allah akan memenuhi permintaannya di hari kiamat.
dan barangsiapa yang berjalan (menemani) saudaranya dalam suatu urusan sampai selesai, Allah akan mengokohkan kakinya, ketika hari dimana kaki-kaki digelincirkan.
dan sesungguhnya Akhlaq yang buruk akan merusak
amalan,
sebagaimana cuka merusak madu.
Silsilah Ahadits As Shahihah Syaikh Al Albani No. 906
Akhukum : أبو بلال المكسري عفا اللـــه عنه و عن والديه
***
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه وبعد (فهذا حديث عظيم بين فيه النبي صلى الله عليه وسلم ( أحب الناس إلى الله
: عن عبدالله بن عمر رضي الله عنهما ، قال النبي ﷺ
” أحبُّ الناسِ إلى اللهِ ، أنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ “
: ” أحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ “
” سُرُورٌ يدْخِلُهُ على مسلمٍ “
” أوْ يكْشِفُ عنهُ كُرْبَةً ” ،
” أوْ يقْضِي عنهُ دَيْنًا ” ،
” أوْ تَطْرُدُ عنهُ جُوعًا ” ٠
” ولأنْ أَمْشِي مع أَخٍ لي في حاجَةٍ ، أحبُّ إِلَيَّ من أنْ اعْتَكِفَ في هذا المسجدِ ، يعني مسجدَ المدينةِ شهرًا ” ٠
, ” ومَنْ كَفَّ غضبَهُ ، سترَ اللهُ عَوْرَتَهُ “
” ومَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ ، ولَوْ شاءَ أنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ ، مَلأَ اللهُ قلبَهُ رَجَاءً يومَ القيامةِ ” ٠
, ” ومَنْ مَشَى مع أَخِيهِ في حاجَةٍ حتى تتَهَيَّأَ لهُ ، أَثْبَتَ اللهُ قَدَمَهُ يومَ تَزُولُ الأَقْدَامِ “
(( وإِنَّ سُوءَ الخُلُقِ يُفْسِدُ العَمَلَ
كما يُفْسِدُ الخَلُّ العَسَلَ ))
المصدر : السلسلة الصحيحة
للألباني رقم : 906
Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=150228#entry707141
dan http://salafymakassar.net/?p=672
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah mereka yang paling bermanfaat bagi manusia..”
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla (diantaranya) :
– Rasa bahagia/senang yang dia masukkan kedalam hati seorang muslim.
– atau menghilangkan darinya kesusahannya.
– atau menunaikan darinya utangnya.
– atau menghilangkan darinya rasa lapar.
“dan aku berjalan (menemani) bersama saudaraku dalam suatu hajat (urusan) aku lebih sukai daripada i’tikaf di masjid ini yakni di Masjid Madinah selama sebulan.
dan barangsiapa yang menahan amarahnya Allah akan menutupi kekurangannya.
dan barangsiapa yang menahan amarahnya walau dia menginginkan untuk melampiaskannya, Allah akan memenuhi permintaannya di hari kiamat.
dan barangsiapa yang berjalan (menemani) saudaranya dalam suatu urusan sampai selesai, Allah akan mengokohkan kakinya, ketika hari dimana kaki-kaki digelincirkan.
dan sesungguhnya Akhlaq yang buruk akan merusak
amalan,
sebagaimana cuka merusak madu.
Silsilah Ahadits As Shahihah Syaikh Al Albani No. 906
Akhukum : أبو بلال المكسري عفا اللـــه عنه و عن والديه
***
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه وبعد (فهذا حديث عظيم بين فيه النبي صلى الله عليه وسلم ( أحب الناس إلى الله
: عن عبدالله بن عمر رضي الله عنهما ، قال النبي ﷺ
” أحبُّ الناسِ إلى اللهِ ، أنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ “
: ” أحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ “
” سُرُورٌ يدْخِلُهُ على مسلمٍ “
” أوْ يكْشِفُ عنهُ كُرْبَةً ” ،
” أوْ يقْضِي عنهُ دَيْنًا ” ،
” أوْ تَطْرُدُ عنهُ جُوعًا ” ٠
” ولأنْ أَمْشِي مع أَخٍ لي في حاجَةٍ ، أحبُّ إِلَيَّ من أنْ اعْتَكِفَ في هذا المسجدِ ، يعني مسجدَ المدينةِ شهرًا ” ٠
, ” ومَنْ كَفَّ غضبَهُ ، سترَ اللهُ عَوْرَتَهُ “
” ومَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ ، ولَوْ شاءَ أنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ ، مَلأَ اللهُ قلبَهُ رَجَاءً يومَ القيامةِ ” ٠
, ” ومَنْ مَشَى مع أَخِيهِ في حاجَةٍ حتى تتَهَيَّأَ لهُ ، أَثْبَتَ اللهُ قَدَمَهُ يومَ تَزُولُ الأَقْدَامِ “
(( وإِنَّ سُوءَ الخُلُقِ يُفْسِدُ العَمَلَ
كما يُفْسِدُ الخَلُّ العَسَلَ ))
المصدر : السلسلة الصحيحة
للألباني رقم : 906
Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=150228#entry707141
dan http://salafymakassar.net/?p=672
Saturday, 18 July 2015
Hukum Memanjangkan Jenggot
Oleh: Asy-Syaikh Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin رحمه الله
***
Pertanyaan :
Fadhilatusy Syaikh,kami mendengar bahwa memanjangkan jenggot itu sunnah. Maka bagaimana bisa orang yang meninggalkannya mendapat dosa, karena diketahui bahwa sunnah ialah sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan yang meninggalkannya tidak dihukum (tidak berdosa)?
Jawaban :
Yang pertama – Baarokallaahu fiik- : As Sunnah itu dimutlakkan kepada perkara yang wajib dan yang mustahab.
Adapun Sunnah yang keadaannya dimutlakkan pada perkara yang mustahab saja (jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak isiksa) maka ini adalah istilah atau DEFINISI SUNNAH MENURUT PARA ULAMA FIQIH.
Dan oleh karena itulah maka Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu berkata:
[من السنة إذا تزوج الرجل البكر على الثيب أقام عندها سبعاً، ثم دار]
“Termasuk dari sunnah adalah jika seseorang menikah dengan perawan, padahal dia telah menikah dengan janda, maka hendaknya dia tinggal bersama perawan tersebut selama tujuh hari. Lalu setelah itu baru dia menggilir yang lain.”
Yakni membagi jatah giliran 2 istri, dan sunnah di sini MAKNANYA WAJIB.
Dan Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhuma pernah ditanya tentang seorang musafir yang sholat dua rakaat ( karena qashar-pent),lalu jika dia ikut jama’ah di belakang imam dia sholat 4 rakaat. Ibnu Abbas berkata :
[سنة نبيكم]
“INI SUNNAH NABI KALIAN”
atau berkata :
[ تلك هي السنة]
“Itu adalah sunnah.”
Beliau mengatakan sunnah dalam keadaan sholatnya musafir secara sempurna 4 raka’at di belakang imam HUKUMNYA WAJIB.
Maka jika ada ulama yang mengatakan bahwa suatu perkara adalah sunnah – dan biasanya mereka adalah para Ulama Salaf- , maka sunnah di sini maksudnya WAJIB. Yakni memanjangkan jenggot wajib hukumnya.
Adapun siapa saja yang mengatakan itu sunnah,dan ini dari ulama generasi belakangan setelah istilah sunnah ini ditetapkan menurut definisi ahli fiqih,maka maksud sunnah di sini ialah yang meninggalkan tidak berdosa.Yakni memanjangkan jenggot itu sunnah dan jika tidak dipanjangkan tidak berdosa.Hanya saja ini adalah PENDAPAT YANG TIDAK ROJIH DAN LEMAH.
Dan yang betul bahwa urusan jenggot ini sunnah yang BERMAKNA WAJIB, karena Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
«خالفوا المشركين، وفروا اللحى، وحفوا الشوارب»،
“Selisihilah musyrikin,biarkan jenggot kalian dan potonglah kumis.”
Maka memotong jenggot termasuk gaya hidup musyrikin yang wajib dijauhi berdasar sabda Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
«من تشبه بقوم فهو منهم».
” Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia adalah bagian dari mereka.”
Silsilah Liqoo`aatil Baabil Maftuh, pada Liqoo’ Al Baabil Maftuuh 57
__________________________________
📮وجوب إعفاء اللحية
❓السؤال:
فضيلة الشيخ، نسمع أن إعفاء اللحية سنّة، فكيف يكون تاركها آثماً، علماً بأن السنة هي: ما أثيب فاعلها ولم يعاقب تركها؟
📬 الجواب:
أولاً: -بارك الله فيك- السنة تطلق على الواجب، والمستحب، وكونها تطلق على المستحب فقط اصطلاح من الفقهاء؛ ولهذا قال أنس بن مالك:
[من السنة إذا تزوج الرجل البكر على الثيب أقام عندها سبعاً، ثم دار]
-أي: قسم بين الزوجتين- والسنة هنا بمعنى الواجب، وسئل ابن عباس عن الرجل يصلي، وهو مسافر ركعتين، فإذا صلى خلف الإمام صلى أربعاً، قال:
[سنة نبيكم أو قال: تلك هي السنة]، مع أن إتمام المسافر خلف من يصلي أربعاً واجب. فإذا كان أحد العلماء عبر أنها سنة، وهو من العلماء السابقين فيعني أنها واجبةـ أي: أن إعفاء اللحية واجب ـ أما من عبَّر بأنها سنة من المتأخرين بعد الاصطلاح الذي اصطلحه الفقهاء، فهو يعني أنها سنة لا يأثم تاركهاـ أي:
❗أن إعفاء اللحية سنة لا يأثم به ـ لكن هذا القول مرجوح، وضعيف، والصواب أنها سنةٌ واجبة؛ لأن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قال:
«خالفوا المشركين، وفروا اللحى، وحفوا الشوارب»،
🔥فيكون حلقها من هدي المشركين، وهدي المشركين واجب الاجتناب؛ لقول النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ: «من تشبه بقوم فهو منهم».
📎المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [57]
رابط المقطع الصوتي
Alih Bahasa:
Abu Mas’ud Surabaya حفظه الله – [FBF-7]
WA Forum Berbagi Faidah [FBF]
sumber : https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2015/02/27/hukum-memanjangkan-jenggot/
Pertanyaan :
Fadhilatusy Syaikh,kami mendengar bahwa memanjangkan jenggot itu sunnah. Maka bagaimana bisa orang yang meninggalkannya mendapat dosa, karena diketahui bahwa sunnah ialah sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan yang meninggalkannya tidak dihukum (tidak berdosa)?
Jawaban :
Yang pertama – Baarokallaahu fiik- : As Sunnah itu dimutlakkan kepada perkara yang wajib dan yang mustahab.
Adapun Sunnah yang keadaannya dimutlakkan pada perkara yang mustahab saja (jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak isiksa) maka ini adalah istilah atau DEFINISI SUNNAH MENURUT PARA ULAMA FIQIH.
Dan oleh karena itulah maka Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu berkata:
[من السنة إذا تزوج الرجل البكر على الثيب أقام عندها سبعاً، ثم دار]
“Termasuk dari sunnah adalah jika seseorang menikah dengan perawan, padahal dia telah menikah dengan janda, maka hendaknya dia tinggal bersama perawan tersebut selama tujuh hari. Lalu setelah itu baru dia menggilir yang lain.”
Yakni membagi jatah giliran 2 istri, dan sunnah di sini MAKNANYA WAJIB.
Dan Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhuma pernah ditanya tentang seorang musafir yang sholat dua rakaat ( karena qashar-pent),lalu jika dia ikut jama’ah di belakang imam dia sholat 4 rakaat. Ibnu Abbas berkata :
[سنة نبيكم]
“INI SUNNAH NABI KALIAN”
atau berkata :
[ تلك هي السنة]
“Itu adalah sunnah.”
Beliau mengatakan sunnah dalam keadaan sholatnya musafir secara sempurna 4 raka’at di belakang imam HUKUMNYA WAJIB.
Maka jika ada ulama yang mengatakan bahwa suatu perkara adalah sunnah – dan biasanya mereka adalah para Ulama Salaf- , maka sunnah di sini maksudnya WAJIB. Yakni memanjangkan jenggot wajib hukumnya.
Adapun siapa saja yang mengatakan itu sunnah,dan ini dari ulama generasi belakangan setelah istilah sunnah ini ditetapkan menurut definisi ahli fiqih,maka maksud sunnah di sini ialah yang meninggalkan tidak berdosa.Yakni memanjangkan jenggot itu sunnah dan jika tidak dipanjangkan tidak berdosa.Hanya saja ini adalah PENDAPAT YANG TIDAK ROJIH DAN LEMAH.
Dan yang betul bahwa urusan jenggot ini sunnah yang BERMAKNA WAJIB, karena Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
«خالفوا المشركين، وفروا اللحى، وحفوا الشوارب»،
“Selisihilah musyrikin,biarkan jenggot kalian dan potonglah kumis.”
Maka memotong jenggot termasuk gaya hidup musyrikin yang wajib dijauhi berdasar sabda Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
«من تشبه بقوم فهو منهم».
” Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia adalah bagian dari mereka.”
Silsilah Liqoo`aatil Baabil Maftuh, pada Liqoo’ Al Baabil Maftuuh 57
__________________________________
📮وجوب إعفاء اللحية
❓السؤال:
فضيلة الشيخ، نسمع أن إعفاء اللحية سنّة، فكيف يكون تاركها آثماً، علماً بأن السنة هي: ما أثيب فاعلها ولم يعاقب تركها؟
📬 الجواب:
أولاً: -بارك الله فيك- السنة تطلق على الواجب، والمستحب، وكونها تطلق على المستحب فقط اصطلاح من الفقهاء؛ ولهذا قال أنس بن مالك:
[من السنة إذا تزوج الرجل البكر على الثيب أقام عندها سبعاً، ثم دار]
-أي: قسم بين الزوجتين- والسنة هنا بمعنى الواجب، وسئل ابن عباس عن الرجل يصلي، وهو مسافر ركعتين، فإذا صلى خلف الإمام صلى أربعاً، قال:
[سنة نبيكم أو قال: تلك هي السنة]، مع أن إتمام المسافر خلف من يصلي أربعاً واجب. فإذا كان أحد العلماء عبر أنها سنة، وهو من العلماء السابقين فيعني أنها واجبةـ أي: أن إعفاء اللحية واجب ـ أما من عبَّر بأنها سنة من المتأخرين بعد الاصطلاح الذي اصطلحه الفقهاء، فهو يعني أنها سنة لا يأثم تاركهاـ أي:
❗أن إعفاء اللحية سنة لا يأثم به ـ لكن هذا القول مرجوح، وضعيف، والصواب أنها سنةٌ واجبة؛ لأن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قال:
«خالفوا المشركين، وفروا اللحى، وحفوا الشوارب»،
🔥فيكون حلقها من هدي المشركين، وهدي المشركين واجب الاجتناب؛ لقول النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ: «من تشبه بقوم فهو منهم».
📎المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [57]
رابط المقطع الصوتي
Alih Bahasa:
Abu Mas’ud Surabaya حفظه الله – [FBF-7]
WA Forum Berbagi Faidah [FBF]
sumber : https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2015/02/27/hukum-memanjangkan-jenggot/
Labels:
Hukum Memanjangkan Jenggot
Friday, 17 July 2015
Cara mengatasi kecanduan video porno dan onani
Internet memiliki dampak negatif yang lebih besar daripada dampak positifnya. Salah satu dampak negatif internet adalah mudahnya mendapatkan konten pornografi. Banyak para pemuda yang kecanduan konten pornografi ini dan akhirnya suka melakukan onani.
Ketahuilah bahwa konten pornografi membuat seseorang ketagihan. Dari efek ketagihan ini membuat seseorang kecanduan sampai bertahun-tahun lamanya. Padahal kecanduan pornografi ini memeliki efek negatif yang membahayakan, diantaranya adalah :
1. Badan lemas, cepat lelah dan malas beraktifitas
2. Daya pikir menurun dan menjadi pelupa
3. Suka berpikiran ngeres
4. Minder dalam pergaulan
5. Mata menjadi rabun dan tidak fokus
6. Ejakulasi dini dan impotensi
7. Dll
Orang yang sudah kecanduan akan sulit menghilangkan kebiasaan ini bahkan mereka tidak mengerti kenapa mereka kecanduan seperti itu. Ketahuilah itu adalah efek ketagihan dari konten pornografi. Sekali ketagihan maka terus ketagihan.
Lalu bagaimanakah menghilangkan efek ketagihan itu?
1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha dan menghapus atau membuang semua konten pornografi yang ada, jangan disisakan satupun.
2. Menuntut ilmu agama terutama tentang surga dan neraka.
Banyak kaum muslimin yang sudah tidak tahu tentang surga dan neraka secara rinci. Jika mereka disebutkan tentang surga dan neraka tidak tergambar dibenak mereka seperti apa surga neraka itu.
Karena itu sering-seringlah mendengar kajian tentang hari akhir terutama tentang surga dan neraka. Kajiannya bisa kalian download dibawah ini :
https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2013/07/20/indahnya-surga/
https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2014/02/05/sifat-penghuni-dan-kengerian-neraka-jahanam/
3. Bersumpah atas nama Allah.
Banyak orang yang bersumpah untuk tidak lagi menonton video porno dan onani akan tetapi mereka terus melanggarnya, kenapa demikian?
Karena mereka tidak mengetahui bahwa sumpah itu ada kaffarah/dendanya sehingga mereka mudah sekali melanggar sumpah.
Sumpah itu dendanya ada 4 (kalian pilih salah satu) :
1. Memberi makan kepada 10 orang miskin
2. Memberi pakaian kepada 10 orang miskin
3. Berpuasa 3 hari berturut-turut
4. Membebaskan seorang budak
Yang no 4 saat ini tidak bisa dipilih
Jika kalian sudah bersumpah untuk tidak menonton video porno atau onani maka kalian harus berpikir berkali-kali untuk melanggarnya. Apakah hanya karena kenikmatan sesaat kalian harus kehilangan uang 100 ribu ( untuk membeli 10 bungkus nasi padang) atau berpuasa 3 hari berturut-turut.
4. Menjaga pandangan mata
Menjaga pandangan kepada selain jenis hukumnya wajib bagi setiap muslim baik yang laki-laki maupun perempuan. Allah Ta’ala berfirman :
"Katakanlah (wahai Nabi) kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka…." (An-Nur: 30-31)
Sungguh sangat disayangkan mayoritas kaum muslimin tidak mengetahui kewajiban menjaga pandangan ini. Mereka dengan mudahnya mengumbar pandangan mereka sehingga terjadi berbagai fitnah pada diri mereka. Dan salah satunya adalah menonton video porno atau melihat gambar-gambar porno. Padahal melihat gambar wanita saja sudah dilarang.
5. Belajar menentukan hidup sendiri apapun resikonya
Menentukan hidup sendiri mungkin kedengarannya mudah tapi pada prakteknya sulit. Apalagi jika hati sudah dikuasai hawa nafsu dan syaithan. Apa yang diperintahkan hawa nafsu dan syaithan itulah yang dikerjakan.
Ketika keduanya mengajak untuk bermaksiat kita sulit untuk menentukan menolak dengan tegas ajakannya. Maka dari itu mulailah belajar menentukan hidup sendiri.
Dengarkan tausiyah ini agar lebih paham
Jangan Diperbudak Dunia
Hidup hanya sekali akan tetapi hawa nafsu dan syaithan yang menentukan dan mengatur hidup kita… duh menyedihkan sekali.
6. Banyak berdoa kepada Allah
Itulah beberapa solusi untuk mengatasi kecanduan video porno dan onani. Segera berhentilah kalian dari kecanduan ini karena walaupun sudah menikah kalian belum tentu bisa menghilangkan kecanduan ini. Ditambah lagi dengan efek negatif dari kecanduan ini yaitu ejakulasi dini dan impotensi. Jangan sampai ketika kalian menikah baru menyesal dengan efek negatif ini. Sudah banyak korbannya jangan sampai anda menjadi korban berikutnya.
Wallahu ‘alam
sumber : https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2014/12/30/cara-mengatasi-kecanduan-video-porno-dan-onani/
Ketahuilah bahwa konten pornografi membuat seseorang ketagihan. Dari efek ketagihan ini membuat seseorang kecanduan sampai bertahun-tahun lamanya. Padahal kecanduan pornografi ini memeliki efek negatif yang membahayakan, diantaranya adalah :
1. Badan lemas, cepat lelah dan malas beraktifitas
2. Daya pikir menurun dan menjadi pelupa
3. Suka berpikiran ngeres
4. Minder dalam pergaulan
5. Mata menjadi rabun dan tidak fokus
6. Ejakulasi dini dan impotensi
7. Dll
Orang yang sudah kecanduan akan sulit menghilangkan kebiasaan ini bahkan mereka tidak mengerti kenapa mereka kecanduan seperti itu. Ketahuilah itu adalah efek ketagihan dari konten pornografi. Sekali ketagihan maka terus ketagihan.
Lalu bagaimanakah menghilangkan efek ketagihan itu?
1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha dan menghapus atau membuang semua konten pornografi yang ada, jangan disisakan satupun.
2. Menuntut ilmu agama terutama tentang surga dan neraka.
Banyak kaum muslimin yang sudah tidak tahu tentang surga dan neraka secara rinci. Jika mereka disebutkan tentang surga dan neraka tidak tergambar dibenak mereka seperti apa surga neraka itu.
Karena itu sering-seringlah mendengar kajian tentang hari akhir terutama tentang surga dan neraka. Kajiannya bisa kalian download dibawah ini :
https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2013/07/20/indahnya-surga/
https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2014/02/05/sifat-penghuni-dan-kengerian-neraka-jahanam/
3. Bersumpah atas nama Allah.
Banyak orang yang bersumpah untuk tidak lagi menonton video porno dan onani akan tetapi mereka terus melanggarnya, kenapa demikian?
Karena mereka tidak mengetahui bahwa sumpah itu ada kaffarah/dendanya sehingga mereka mudah sekali melanggar sumpah.
Sumpah itu dendanya ada 4 (kalian pilih salah satu) :
1. Memberi makan kepada 10 orang miskin
2. Memberi pakaian kepada 10 orang miskin
3. Berpuasa 3 hari berturut-turut
4. Membebaskan seorang budak
Yang no 4 saat ini tidak bisa dipilih
Jika kalian sudah bersumpah untuk tidak menonton video porno atau onani maka kalian harus berpikir berkali-kali untuk melanggarnya. Apakah hanya karena kenikmatan sesaat kalian harus kehilangan uang 100 ribu ( untuk membeli 10 bungkus nasi padang) atau berpuasa 3 hari berturut-turut.
4. Menjaga pandangan mata
Menjaga pandangan kepada selain jenis hukumnya wajib bagi setiap muslim baik yang laki-laki maupun perempuan. Allah Ta’ala berfirman :
"Katakanlah (wahai Nabi) kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka…." (An-Nur: 30-31)
Sungguh sangat disayangkan mayoritas kaum muslimin tidak mengetahui kewajiban menjaga pandangan ini. Mereka dengan mudahnya mengumbar pandangan mereka sehingga terjadi berbagai fitnah pada diri mereka. Dan salah satunya adalah menonton video porno atau melihat gambar-gambar porno. Padahal melihat gambar wanita saja sudah dilarang.
5. Belajar menentukan hidup sendiri apapun resikonya
Menentukan hidup sendiri mungkin kedengarannya mudah tapi pada prakteknya sulit. Apalagi jika hati sudah dikuasai hawa nafsu dan syaithan. Apa yang diperintahkan hawa nafsu dan syaithan itulah yang dikerjakan.
Ketika keduanya mengajak untuk bermaksiat kita sulit untuk menentukan menolak dengan tegas ajakannya. Maka dari itu mulailah belajar menentukan hidup sendiri.
Dengarkan tausiyah ini agar lebih paham
Jangan Diperbudak Dunia
Hidup hanya sekali akan tetapi hawa nafsu dan syaithan yang menentukan dan mengatur hidup kita… duh menyedihkan sekali.
6. Banyak berdoa kepada Allah
Itulah beberapa solusi untuk mengatasi kecanduan video porno dan onani. Segera berhentilah kalian dari kecanduan ini karena walaupun sudah menikah kalian belum tentu bisa menghilangkan kecanduan ini. Ditambah lagi dengan efek negatif dari kecanduan ini yaitu ejakulasi dini dan impotensi. Jangan sampai ketika kalian menikah baru menyesal dengan efek negatif ini. Sudah banyak korbannya jangan sampai anda menjadi korban berikutnya.
Wallahu ‘alam
sumber : https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2014/12/30/cara-mengatasi-kecanduan-video-porno-dan-onani/
Saturday, 11 July 2015
Tiga Jenis Teman
1. Teman yang hanya memanfaatkanmu
Dia mau berteman denganmu selama dia bisa mendapat manfaat dari hartamu dan, kedudukanmu atau selain itu.
Apabila telah terputus manfaat darimu, ia akan jadi musuhmu, tidak lagi mengenalmu dan engkau juga tidak mengenalnya.
Betapa banyaknya jenis teman seperti ini.
Dan betapa banyaknya orang-orang yang mencela (pembagian) sedekah.
{ومنهم من يلزمك في الصدقات فان اعطوا منها رضوا وان لم يعطوا منها اذا هم يسخطون}
“Dan diantara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat, jika mereka di beri sebagian darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak di beri sebagian darinya, dengan serta merta mereka marah} Qs:At Taubah:58
Teman dekatmu yang menurutmu dia adalah orang yang paling mulia di sisimu dan engkau adalah orang yang paling mulia di sisinya, suatu hari ia betkata kepadamu:
“Berikan kitabmu aku akan membacanya,”
Maka engkau katakan kepadanya:
“Demi Alloh besok saya membutuhkan kitab ini”
(karena tidak di pinjami kitab) maka ia pun bersikap congkak kepadamu dan memusuhimu.
Seperti inikah yang namanya teman?
2. Teman yang sekedar mencari kesenangan denganmu saja.
Yaitu teman yang merasa senang denganmu dalam obrolan, senda gurau dan hiburan. akan tetapi dia :
Tidak bermanfaat bagimu dan engkau tidak bisa mngambil manfaat darinya
Masing masing dari kalian tidak memberi manfaat kepada yang lainnya, kecuali hanya menyia nyiakan waktu saja.
Teman seperti ini juga engkau harus berhati-hati darinya karena akan menyia-nyiakan waktumu.
3. Teman yang memiliki keutamaan
Teman yang membawamu kepada sesuatu (kebaikan) yang akan menghiasi dirimu yang mencegahmu dari apa yang mendatangkn keburukan.
Yang membuka bagimu pintu2 kebaikan dan menunjukanmu kepadanya
Bila engkau tergelincir, ia pun melarangmu dengan cara yang tidak menjatuhkan kehormatanmu
Inilah teman pemilik keutamaan
Lihat : Syarh Hilyah tholibil ‘ilmi:102
Penulis : Akhukum Abul Fida As Silasafy Poso.
Dia mau berteman denganmu selama dia bisa mendapat manfaat dari hartamu dan, kedudukanmu atau selain itu.
Apabila telah terputus manfaat darimu, ia akan jadi musuhmu, tidak lagi mengenalmu dan engkau juga tidak mengenalnya.
Betapa banyaknya jenis teman seperti ini.
Dan betapa banyaknya orang-orang yang mencela (pembagian) sedekah.
{ومنهم من يلزمك في الصدقات فان اعطوا منها رضوا وان لم يعطوا منها اذا هم يسخطون}
“Dan diantara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat, jika mereka di beri sebagian darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak di beri sebagian darinya, dengan serta merta mereka marah} Qs:At Taubah:58
Teman dekatmu yang menurutmu dia adalah orang yang paling mulia di sisimu dan engkau adalah orang yang paling mulia di sisinya, suatu hari ia betkata kepadamu:
“Berikan kitabmu aku akan membacanya,”
Maka engkau katakan kepadanya:
“Demi Alloh besok saya membutuhkan kitab ini”
(karena tidak di pinjami kitab) maka ia pun bersikap congkak kepadamu dan memusuhimu.
Seperti inikah yang namanya teman?
2. Teman yang sekedar mencari kesenangan denganmu saja.
Yaitu teman yang merasa senang denganmu dalam obrolan, senda gurau dan hiburan. akan tetapi dia :
Tidak bermanfaat bagimu dan engkau tidak bisa mngambil manfaat darinya
Masing masing dari kalian tidak memberi manfaat kepada yang lainnya, kecuali hanya menyia nyiakan waktu saja.
Teman seperti ini juga engkau harus berhati-hati darinya karena akan menyia-nyiakan waktumu.
3. Teman yang memiliki keutamaan
Teman yang membawamu kepada sesuatu (kebaikan) yang akan menghiasi dirimu yang mencegahmu dari apa yang mendatangkn keburukan.
Yang membuka bagimu pintu2 kebaikan dan menunjukanmu kepadanya
Bila engkau tergelincir, ia pun melarangmu dengan cara yang tidak menjatuhkan kehormatanmu
Inilah teman pemilik keutamaan
Lihat : Syarh Hilyah tholibil ‘ilmi:102
Penulis : Akhukum Abul Fida As Silasafy Poso.
Labels:
Tiga Jenis Teman
Peringatan sangat penting
Lailatul Qadar bisa jadi datang pada malam-malam genap yang mana itu adalah malam ganjil jika dilihat dari malam yang tersisa. Oleh karena itu, seharusnya engkau menghidupkan sepuluh malam seluruhnya dengan sempurna agar engkau dapat meraihnya seizin Allah ta’ala.
Dahulu, Syaikhul Islam -semoga Allah meridhainya- pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, saat beliau sedang ditahan di sebuah penjara di atas bukit pada tahun 706H, maka beliau menjawab:
“Alhamdulillaah, Lailatul Qadar terletak diantara 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan . Demikianlah yang shahih dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: “Ia terletak pada 10 terakhir dari Ramadhan”.
Lailatul Qadar datang pada malam ganjilnya. Hanya saja, hitungan ganjilnya malam tersebut bisa jadi diambil berdasar;
-(malam-malam) yang sudah lewat, sehingga kau cari ia di malam 21, 23, 25, 27 dan 29. -Atau, bisa juga dilihat berdasarkan (malam-malam) yang tersisa, sebagaimana sabda Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam: “Pada malam kesembilan yang tersisa, pada malam ketujuh yang tersisa, pada malam kelima yang tersisa, pada malam ketiga yang tersisa”.
Berdasarkan hal ini;
–> seandainya bulan itu sejumlah 30 hari, berarti Lailatul Qadar ada diantara malam-malam genapnya:
Malam 22 adalah malam ke-9 dari yang tersisa.
Malam 24 adalah malam ke-7 dari yang tersisa.
Dan demikian seterusnya.
Hal ini sebagaimana yang ditafsirkan oleh sahabat Abu Sa’id Al-Khudri dalam hadits yang shahih.
Demikianlah pula (amalan) yang ditegakkan oleh Nabi shallallaahu alaihi wa sallam di bulan Ramadhan.
–> Adapun seandainya bulan tersebut sejumlah 29 hari, maka penanggalan berdasar hari yang tersisa adalah sama dengan penanggalan berdasar hari yang telah lewat (sama dalam hal ganjil maupun genapnya, pent.).
Jika demikian ini keadaannya, maka yang semestinya bagi seorang mukmin ialah mencari-carinya pada sepuluh hari terakhir seluruhnya, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi shallallaahu alaihi wa sallam:
“Carilah dia (lailatul qadar) pada sepuluh malam terakhir”….
Wallaahu ta’ala a’lam”.
Jilid ke-25, Kitabush Shiyaam,
Alih bahasa: Ustadz Muhammad Higa Sewon Bantul
Dahulu, Syaikhul Islam -semoga Allah meridhainya- pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, saat beliau sedang ditahan di sebuah penjara di atas bukit pada tahun 706H, maka beliau menjawab:
“Alhamdulillaah, Lailatul Qadar terletak diantara 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan . Demikianlah yang shahih dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: “Ia terletak pada 10 terakhir dari Ramadhan”.
Lailatul Qadar datang pada malam ganjilnya. Hanya saja, hitungan ganjilnya malam tersebut bisa jadi diambil berdasar;
-(malam-malam) yang sudah lewat, sehingga kau cari ia di malam 21, 23, 25, 27 dan 29. -Atau, bisa juga dilihat berdasarkan (malam-malam) yang tersisa, sebagaimana sabda Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam: “Pada malam kesembilan yang tersisa, pada malam ketujuh yang tersisa, pada malam kelima yang tersisa, pada malam ketiga yang tersisa”.
Berdasarkan hal ini;
–> seandainya bulan itu sejumlah 30 hari, berarti Lailatul Qadar ada diantara malam-malam genapnya:
Malam 22 adalah malam ke-9 dari yang tersisa.
Malam 24 adalah malam ke-7 dari yang tersisa.
Dan demikian seterusnya.
Hal ini sebagaimana yang ditafsirkan oleh sahabat Abu Sa’id Al-Khudri dalam hadits yang shahih.
Demikianlah pula (amalan) yang ditegakkan oleh Nabi shallallaahu alaihi wa sallam di bulan Ramadhan.
–> Adapun seandainya bulan tersebut sejumlah 29 hari, maka penanggalan berdasar hari yang tersisa adalah sama dengan penanggalan berdasar hari yang telah lewat (sama dalam hal ganjil maupun genapnya, pent.).
Jika demikian ini keadaannya, maka yang semestinya bagi seorang mukmin ialah mencari-carinya pada sepuluh hari terakhir seluruhnya, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi shallallaahu alaihi wa sallam:
“Carilah dia (lailatul qadar) pada sepuluh malam terakhir”….
Wallaahu ta’ala a’lam”.
Jilid ke-25, Kitabush Shiyaam,
Alih bahasa: Ustadz Muhammad Higa Sewon Bantul
Labels:
Peringatan sangat penting
Subscribe to:
Posts (Atom)